Friday, February 20, 2015

Uji Adrenalin Ombak Bono

No comments:


Indonesia punya banyak hal menarik yang tidak kalah dengan luar negeri. Salah satunya ada di Sungai Kampar. Apa yang unik dari sungai ini? Tidak seperti sungai pada umumnya, sungai ini memiliki ombak yang sangat besar yang tingginya antara empat sampai enam meter! Ombak ini biasa disebut dengan ombak Bono atau Tidal Bore. Berselancar di Sungai Kampar merupakan destinasi impian para peselancar. Sayangnya, tidak banyak wisatawan domestik yang mengenal objek wisata ini. Tapi jangan salah, sudah banyak wisatawan asing yang uji nyali menaklukkan ombak Bone ini. Ombak Bono Indonesia merupakan ombak terbesar kedua di dunia setelah Pororoca di Sungai Amazon Brazil. Fenomena alam ini juga hanya ada di Indonesia dan Brazil. Keren, bukan?

Berselancar di pantai memang sudah biasa,  berselancar di sungai itu baru luar biasa. Lain halnya dengan ombak pantai yang datang berkali-kali, ombak sungai hanya datang sekali. Tidak seperti berselancar di pantai, berselancar di sungai membutuhkan stamina yang lebih karena berselancar selama sekitar 40 menit. Bono terbesar biasanya terjadi saat musim hujan sekitar bulan November hingga Desember ditambah dengan bulan purnama.


Ombak Bono ini dikenal dengan sebutan Seven Ghost oleh para peselancar internasional, karena Bono memiliki tujuh ombak yang berlapis-lapis dan dapat menghantarkan peselancar hingga 50 kilometer jauhnya. Menurut penduduk setempat terdapat sebuah cerita rakyat yang menceritakan bahwa tujuh lapis ombak yang menggulung-gulung itu dibawa oleh tujuh hantu dan dapat menghancurkan sampan atau kapal yang mencoba melewatinya sampai berkeping-keping.
Secara ilmiah, ombak Bono terjadi akibat pertemuan antara air laut pasang dengan air sungai. Bono biasanya terjadi di muara sungai yang lebar dan dangkal lalu menyempit didukung dengan erosi alami sehingga terjadilah Bono atau Tidal Bore. Tidak semua muara sungai yang mengucup dapat membentuk ombak Bone, karena salah satu faktor yang memengaruhi adalah pasang-surutnya air laut.
Warna air Sungai Kampar yang kecoklatan bukan disebabkan oleh polusi tetapi lumpur dan tanah gambut yang tinggi di area tersebut. Sungai Kampar memiliki kualitas air yang cukup baik seperti sungai-sungai di Bali dan Eropa.


Jika ingin berselancar di Sungai Kampar lebih baik menggunakan jasa operator berpengalaman yang paham benar bagaimana kondisi lokal. Selain berselancar, di Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau—tempat awal berselancar— juga terdapat bangunan rumah panggung khas Melayu yang mudah untuk dijumpai dan pemandangan yang masih sangat alami. Pertunjukan silat dan permainan alat musik seperti gendang dan kompang juga biasa ditampilkan di gedung serba guna yang ada di sana.
Dijamin tidak akan rugi mengunjungi tempat ini! Menjinakkan ombak Bone akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Ombak Bono merupakan salah satu keunikan yang Indonesia miliki. Pada Februari 2013, Bono tercatat sebagai rekor berselancar terlama dan terpanjang di dunia dalam Guinness World Record.
Read More

Cave Tubing, Menyusuri Gua Pindul

No comments:
Gua Pindul terletak di Karangmojo, Gunung Kidul, Yogyakarta. Di sini kita bisa merasakan sensasi menyusuri sungai dalam gua. Kita mungkin sudah biasa mengarungi sungai dengan perahu karet, tetapi mengarungi sungai yang mengalir di dalam gua tentu akan menjadi pengalaman yang mengasyikkan.





Gua ini memiliki panjang kurang lebih 350 meter, lebar hingga 5 meter, atap gua setinggi 4 meter dari permukaan air, dan kedalaman antara 5 sampai 12 meter. Gua Pindul memiliki 3 zona, yaitu zona terang, zona remang, dan zona gelap. Cave tubing menyusuri gua ini kira-kira membutuhkan waktu sekitar 45 menit. Dengan Rp. 35.000,00 kita akan mendapatkan fasilitas berupa ban, life fest (jaket pelampung), dan head lamp (senter kepala) untuk menyusuri gua.


Selama perjalanan kita akan mendengarkan pemandu bercerita tentang asal-usul Gua Pindul menurut masyarakat setempat. Nama Gua Pindul dan gua-gua lain di Bejiharjo tidak lepas dari kisah Joko Singlulung yang mencari ayahnya. Setelah menjelajahi hutan, sungai, dan gunung, Joko Singlulung memasuki gua yang ada di Bejiharjo dan mendadak kepalanya terbentur batu. Nah, maka dari itu nama Gua Pindul pun muncul, berasal dari kata pipi kebendul.

Selain bercerita mengenai asalu-usul gua, pemandu juga menjelaskan isi yang ada di dalam Gua Pindul. Tidak hanya keunikan sungai yang mengalir di dalamnya, Gua Pindul memiliki banyak ornamen cantik seperti batu kristal, tirai yang tersusun dari tetesan air gua, moonmilk, juga stalaktit dan stalagmit yang indah.


Di ujung gua terdapat lubang besar di atasnya sehingga sinar matahari dapat menyeruak ke dalam gua dengan bebasnya menghasilkan cahaya yang indah dari kejauhan. Warga setempat biasa menyebutnya dengan sumur terbalik. Lubang di atas gua inilah yang biasa digunakan oleh anggota tim SAR untuk latihan. Setelah selesai mengarungi sungai di dalam gua, ada bagian yang cukup luas sehingga terlihat seperti kolam. Wisatawan biasanya langsung turun dari ban dan bermain air di sana karena airnya tidak begitu dalam.

Tidak hanya cave tubing di Gua Pindul, kita juga bisa melakukan river tubing di Sungai Oyo. Sepanjang aliran sungai kita bisa melihat tebing-tebing indah dan alami khas Gunung Kidul dan juga air terjun kecil yang indah. Sama seperti di Gua Pindul, kita mengarungi sungai Oyo tidak dengan perahu karet tetapi menggunakan ban dalam sehingga tempat wisata ini dapat dinikmati oleh anak-anak maupun orang dewasa. Tidak begitu jauh dari Gua Pindul terdapat Gua Gelatik (gua kering) yang menarik untuk ditelusuri, monumen peninggalan Jendral Sudirman, dan situs purbakalan Sokoliman yang juga tidak kalah seru untuk dikunjungi.


Tempat wisata ini cocok untuk keluarga atau pasangan. Selain itu, kita bisa medapatkan pengalaman yang menyenangkan tanpa mengeluarkan banyak biaya. Bagaimana? Menarik, bukan? Silakan kunjungi website-nya di http://goapindul.com/
Read More

Thursday, February 19, 2015

Petualangan di Ujung Pulau Jawa, Taman Nasional Alas Purwo

No comments:
Suka bertualang menjelajah alam hutan maupun pantai? Tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri. Indonesia juga punya! Terlepas dari hiruk pikuk pulau Jawa yang padat penduduk terdapat Taman Nasional Alas Purwo. Taman Nasional ini berada di Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi.

alas_purwo1
Sumber : http://tnalaspurwo.org/

Taman Nasional Alas Purwo merupakan hutan tropis alami yang paling tua di Pulau Jawa atau bahkan mungkin di Asia. Terdapat berbagai macam pepohonan tinggi nan besar seperti sawo kecik (Manilkara kauki), bambu manggong (Gigantochloa manggong), nyamplung (Calophylum inophyllum), ketapang (Terminalia cattapa), kepuh (Stercullia foetida) dan masih banyak lagi. Berjalan menyusuri hutan Alas Purwo, kita dapat dengan mudah menemui berbagai jenis hewan seperti kijang bertanduk (Muntiachus muncjak), kera ekor panjang (Macaca fascicularis), lutung (Trachypithecus auratus), ayam hutan (Ghalus ghalus), rangkong (Buceros undulatus) serta berbagai macam burung-burang indah seperi merak (Pavomuticus), burung kangkareng (Antrococeros coronatus), cucak hijau (Chloropsis sonnerati), cucak rawa (Pycnonotus zeylanicus).

alas_purwo2
Sumber : http://tnalaspurwo.org/

Alas Purwo merupakan sebuah hutan tua yang katanya dulu sering dijadikan tempat untuk bersemedi atau melepaskan diri dari kehidupan duniawi. Terdapat banyak gua yang dapat memuaskan kita saat berpetualang menembus hutan ini. Gua-gua di tempat ini antara lain Gua Istana, Gua Putri, dan Gua Padepokan. Ada juga Gua Macan yang menurut cerita masyarakat setempat pernah digunakan Bung Karno untuk bertapa. Selain gua-gua tua yang menakjubkan, terdapat Pura Luhur Giri Salaka yang menjadi Situs Kawitan dan pura Hindu yang juga berumur tua. Uniknya, pura ini berada di tengah hutan Alas Purwo dan masih digunakan oleh umat agama Hindu pada hari suci Pager Wesi setiap 210 hari.

situs_karawitan
Sumber : http://vacationto-indonesia.blogspot.com/




g-land
Sumber : http://www.surfline.com/

Tidak hanya hutan Alas Purwo yang menjadi tujuan utama, kita juga dapat menikmati pantai-pantai seru. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan di kawasan ini, antara lain berselancar di Pantai Plengkung (G-Land), pada bulan April hingga November kita dapat melihat tempat bertelurnya penyu di Pantai Trianggulasi, juga terdapat penetasan dan penangkaran penyu di Pantai Ngagelan, dan menikmati tebing-tebing eksotis di Tanjung Sembulungan. Yang tidak kalah seru, di Bedul ada Segoro Anakan yang merupakan kawasan wisata bahari dengan hutan mangrove terbesar se-Asia. Tempat ini juga menjadi breeding area serta nesting area untuk beberapa jenis burung air seperti bangau tong-tong, pecuk ular, pelikan trinil, dan raja udang. Selain itu, sangat banyak kerang, kepiting, udang, dan ikan di sini sehingga banyak masyarakat setempat yang memancing dengan menggunakan alat-alat tradisional. Bertualang di Alas Purwo akan menjadi perjalanan yang sederhana dan tak terlupakan. Indahnya hutan dan berbagai pantai yang seru tanpa henti memanjakan kita saat mengunjunginya. Silakan berkunjung ke situs resminya di http://www.g-land.com/
Read More

Wednesday, February 4, 2015

Kuliner Bali, Patut Dicoba !

No comments:
Bali tidak hanya terkenal akan obyek wisata, budaya, dan keindahan alam yang memesona hingga berbagai belahan dunia. Pulau dewata ini juga memiliki banyak ragam kuliner yang patut untuk dicoba. Banyak makanan khas Bali yang tidak kalah lezatnya dengan menu khas café atau resto. Tentu bisa menjadi pilihan yang bagus untuk menikmati waktu saat liburan.
  1. Betutu
    Siapa yang tidak kenal dengan hidangan berbumbu gurih ini? Ini adalah salah satu menu wajib saat berlibur ke Pulau Seribu Pura. Betutu terbuat dari ayam atau bebek utuh yang seluruh organ dalamnya dikeluarkan lalau diisi dengan bumbu dan dipanggang dalam apai sekam.Salah satu produsen Betutu adalah desa Melinggih, kecamatan Payangan, kabupaten Gianyar. Hidangan ini merupakan hidangan khas Gilimanuk. Biasanya Betutu digunakan sebagai sajian pada upacara keagamaan atau upacara adat. Tapi hidangan lezat ini juga dijual dan dapat dinikmati oleh wisatawan domestik dan juga tamu manca negara yang datang ke Bali.

    betutu
    Sumber : https://itikbali.files.wordpress.com/


  2. Tipat
    Tipat atau orang Jawa lebih mengenal dengan nama Ketupat, adalah salah satu sajian khas Bali. Tipat Bali tidak jauh berbeda dengan Ketupat pada umumnya. Hanya saja bila Ketupat biasa disajikan dengan opor dan sambal goreng ati di Jawa, di Bali Tipat dihidangkan dalam berbagai sajian. Ada Tipat Cantok, Tipat Belayag, Tahu, dan Tipat Kuah.Tipat sendiri memiliki cara pembuatan yang sama dengan Ketupat pada umumnya. Terbuat dari beras yang dibungkus janur yang diayam lalu direbus selama tiga jam. Setelah diiris tipis, Tipat kemudian dicampur dengan bumbu dan sayur-sayuran. Yang paling terkenal, Tipat Cantok, sebenarnya cukup mirip dengan gado-gado. Tipat saat ini berkembang di tengah persaingan kuliner modern di Bali.

    tipat
    Sumber : http://cara.media/
  3. Sate Lilit
    Sate Lilit terbuat dari ikan tengiri yang dihaluskan dan dicampur dengan bumbu,  lalu dikepalkan pada stik bambu dan dibakar atau dipanggang. Sate ini jarang atau sulit dijumpai di daerah Indonesia lain termasuk Jawa. Rasanya juga tentu jauh berbeda dengan sate ayam atau sate kelinci yang umum dijumpai. Tertarik untuk mencoba?

    sate_lilit
    Sumber : http://reseponline.info/

  4. Jukut Ares
    Jukut Ares merupakan hidangan khas Bali berkuah dengan bahan dasar pohon pisang muda yang besarnya kurang lebih sebesar lengan orang dewasa yang diiris tipis-tipis. Untuk membuat Jukut Ares ini digunakan bumbu Bali lengkap atau biasa disebut Base Gede. Sedangkan untuk daging campurannya bisa menggunakan berbagai macam daging seperti daging ayam, daging bebek, atau daging babi.

    jukut_ares
    Sumber : http://tinutthegastronomictraveler.blogspot.com/
  5. Nasi Jinggo
    Nasi Jinggo adalah nasi bungkus khas Bali yang dibungkus menggunakan daun pisang dan disajikan dalam porsi kecil. Beberapa kali mencoba Nasi Jinggo yang biasa dijual di Jawa ternyata rasa bumbunya masih kalah nikmat dibandingkan aslinya. Nasi Jinggo yang dijual di daerah luar Bali biasanya sudah disesuaikan dengan selera setempat, porsinya ditambah, dan lauknya lebih lengkap.Nasi Jinggo juga biasa dijadikan sajian alternatif untuk berbagi upacara keagamaan seperti ngaben.

    nasi_jinggo
    Sumber : https://fannywa.files.wordpress.com/

Menu-menu tradisional yang menggiurkan, bukan? Inilah produk lokal Indonesia yang harus dibanggakan. Mencoba mengenal berbagai macam budaya yang kita miliki dan ada di sekitar kita. Tidak hanya sebagai penonton, kitalah yang akan menjaga budaya negeri sendiri. We love Indonesia.
Read More

Monday, February 2, 2015

Pantai Pandawa

No comments:
Bali memang tak pernah sepi pengunjung. Wisatawan domestik maupun manca negara berbondong-bondong mengunjungi pulau dewata ini setiap tahun. Dengan panorama, budaya, dan keindahan pantai yang terkenal, Bali selalu menjadi pilihan favorit untuk menghabiskan waktu luang saat liburan.
Mungkin kita bosan dengan pantai Kuta, Sanur, atau Nusa Dua yang sudah biasa dikunjungi setiap kali. Saat ini, Bali membuka objek wisata baru yang lebih menarik dan tidak hanya sekadar pantai dengan ombak yang menggulung-gulung idaman para peselancar, tetapi pantai ini memiliki unsur budaya dan seni khas Indonesia. Nama pantai ini adalah pantai Pandawa. Terletak di desa Kutuh sekitar tiga kilometer dari Nusa Dua.


Pantai ini memiliki pemandangan yang masih sangat asli dengan tebing-tebing tinggi di samping ruas jalan dan beberapa batu karang di tepi pantai. Pantai ini juga sering disebut the secret beach karena cukup jauh dari keramaian. Lalu, dimana unsur budayanya? Yang paling unik dari pantai ini adalah patung kelima pandawa, yakni Yudhistira/Dharawangsa, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa. Karena itulah pantai ini disebut dengan pantai Pandawa. Patung-patung setinggi kurang lebih 3,5 meter itu dibangun di dalam ceruk-ceruk yang dibuat pada tebing batu.


patung-pandawa
Sumber : http://www.kompas.com/

Sebelumnya, pantai Pandawa tidaklah terkenal dan sepi pengunjung. Daerah ini merupakan kawasan nelayan dan produksi rumput laut. Sampai sekarang pun masih dapat dijumpai kapal-kapal kecil nelayan di tepi pantai. Suasana yang masih sangat alami menjadi salah satu keunggulan pantai ini dan kini menjadi semakin menarik dengan adanya patung-patung pandawa yang berada di tebing di sekitar pantai. Patung-patung tersebut memang bertujuan untuk menarik minat wisatawan agar tidak jenuh dengan objek-objek wisata yang sudah ada. Dengan pantai Pandawa ini, diharapkan para pengunjung dapat mencoba suasana baru dengan menunjukkan budaya Indonesia yang menarik.
Pantai Pandawa sendiri masih dalam tahap pengembangan dan pembangunan, dengan upaya agar pantai ini menjadi lebih nyaman dan menyenangkan untuk dikunjungi. Tidak seperti dulu yang masih beralaskan batuan dan pasir, saat ini pantai Pandawa memiliki tempat parkir yang luas dengan paving block serta kursi santai dengan kanopi yang mengarah ke pantai. Mungkin dengan ditambahnya fasilitas umum seperti toilet dan pusat informasi akan mempermudah wisatawan menikmati kenyamanan pariwisata di pantai Pandawa. Jika masih belum begitu mengenal daerah di Bali dan takut tersesat, tak perlu khawatir, karena di tengah perkembangan teknologi dewasa ini akan dengan mudah menemukan lokasi pantai Pandawa melalui Google Maps.


jalan-pantai-pandawa
Sumber : http://blog.kutaraya.com/

Di sekitar pantai Pandawa juga terdapat beberapa vila dan penginapan yang menyenangkan untuk dihuni selama berlibur ke Bali. Karena selain pantai yang yang masih sangat asri, juga terdapat pemandangan lembah hijau di sepanjang jalan. Sambil menyelam minum air, tidak hanya dapat menikmati panorama Bali yang menyenangkan untuk berlibur, kita juga dapat tinggal di penginapan yang tidak jauh dari pantai.


pantai-pandawa
Sumber : http://www.tourbaliku.com/

Diharapkan kita sebagai wisatawan domestik dapat mengembangkan objek wisata dalam negeri sekaligus dengan budayanya. Jika objek wisata Indonesia mendapat dukungan baik dari warga negara Indonesia sendiri, tentu akan menjadikan objek wisata di Indonesia menjadi lebih menarik dan dapat mengenalkan pariwisata serta budaya sendiri di mata dunia. Hal itu tentu akan sangat membanggakan, bukan? Mari dukung pariwisata Indonesia!
Read More